Minggu, 18 September 2016

PASAR MONOPOLI : TELKOM INDONESIA



DAFTAR ISI


      KATA PENGANTAR……………………………………………………….. i
      DAFTAR ISI………….……………………………………………………….ii
      BAB I
      PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang.......................................................................................
      B.     Rumusan Masalah..................................................................................
      C.     Tujuan....................................................................................................
      D.    Manfaat..................................................................................................
      BAB II
      PEMBAHASAN
      A.    Pasar Monopoli
      1.      Pengertian pasar monopoli ....................................................................
      2.      Ciri-ciri pasar monopoli .........................................................................
      3.      Kelebihan pasar monopoli .....................................................................
      4.      Kelemahan pasar monopoli ...................................................................
      5.      Dampak negatif pasar monopoli ...........................................................
      6.      Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli ..........................................
      7.      Contoh pasar monopoli .........................................................................
      BAB III
      PENUTUP
      A.    Kesimpulan ...........................................................................................
      B.     Saran .....................................................................................................

      DAFTAR PUSTAKA



BAB I
PENDAHULUAN


       A.      Latar Belakang
Ilmu ekonomi adalah salah satu bidang yang senantiasa ada dan menyertai kehidupan manusia. Dalam pasar ilmu ekonomi dikenal berbagai macam pasar, baik yang pada prakteknya sering dilihat dalam kenyataan sehari-hari maupun yang hanya dikenal secara absolut dalam teori. Macam pasar yang umumnya banyak dipraktekkan adalah monopoli, oligopoli dan pasar persaingan bebas. sekarang ini, dari kita banyak yang tidak mengetahui tentang pasar monopoli, oligopoli, dan persaingan bebas. baik dari pengertiannya, cirri-cirinya, bahkan sampai ke dampak yang diakibatkan oleh ketiga pasar tersebut. Sebenarnya kegiatan pasar tersebut baik monopoli, oligopoli, maupun persaingan bebas itu sendiri bisa kita jumpai di berbagai negara yang menganut sistem tersebut. Tentunya kegiatan dari sistem yang di pilih oleh negara itu sendiri juga berpengaruh pada perekonomian suatu negara tersebut.

       B.       Rumusan Masalah
      1.      Apa pengertian pasar monopoli dan ciri-cirinya.?
      2.      Bagaimana ciri-ciri pasar monopoli.?
      3.   Apa kelebihan dan kelemahan pasar monopoli.?
      4.      Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi pasar monopoli.?
      5.   Apa saja contoh yang termasuk dalam pasar monopoli.?
       C.      Tujuan
      1.      Sebagai bahan kajian bagi para mahasiswa mengenal lebih dalam mengenai pasar monopoli dalam ilmu ekonomi.
      2.      Sebagai kajian untuk mengetahui pengertian, ciri-ciri, kelebihan dan kelemahan, factor-faktor yang mempengaruhi, serta contoh bentuk pasar monopoli.
       D.      Manfaat
      1.      Memberikan informasi dan pengetahuan kepada mahasiswa tentang pasar monopoli dalam ilmu ekonomi.
      2.      Memberikan pembahasan tentang definisi pasar monopoli.
BAB II
PEMBAHASAN

       A.      Pasar Monopoli
      1.      Pengertian
Pasar monopoli yaitu dimana hanya terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan barang dan jasa, sehingga pembeli tidak dapat mendapatkan subsitusinya. Dalam pasar ini tidak ada pesaing yang dapat masuk, yang menyebabkannya adalah sumber daya kunci dikuasai oleh suatu perusahaan tunggal, pemerintah memberikan hak eksklusif kepada sebuah perusahaan tunggal untuk memproduksi dan menjual barang tertentu dan biaya-biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen tunggal yang membuat produk itu dari banyaknya perusahan.

      2.      Ciri-ciri pasar monopoli
       a.         Hanya ada satu penjual dan banyak pembeli.
       b.        Tidak ada perusahaan yang dapat membuat barang subsitusi yang sempurna.
       c.         Rintangan cukup kuat untuk masuk ke pasar monopoli.
       d.        Pembeli tidak punya pilihan lain dalam membeli barang.
       e.         Keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan.
       f.         Hanya ditentukan oleh perusahaan.

      3.      Kelebihan pasar monopoli
       a.       Keuntungan penjual cukup tinggi.
       b. Untuk produk yang menguasai hajat hidup orang, biasanya diatur pemerintah.Ini        menguntungkan konsumen karena penjual tidak dapat menentukan harga dengan           semaunya.

      4.      Kelemahan pasar monopoli
       a.         Pembeli tidak ada pilihan lain untuk membeli barang.
       b.        Keuntungan hanya terpusat pada satu perusahaan.
       c.         Terjadi eksploitasi pembeli.
      5.      Dampak negatif pasar monopoli
       a.         Timbulnya ketidakstabilan harga.
       b.        Kecilnya volume produksi menimbulkan adanya biaya sosial yaitu biaya yang ditanggung oleh masyarakat.
       c.         Adanya unsur ketidakadilan sebab monopoli akan menekan biaya produksi serendah-rendahnya pada pasar faktor produksi dan dengan harga tinggi di pasar barang.
       d.        Kepentingan umum banyak diabaikan, sebab orientasi usahanya hanya didasarkan untung rugi saja.

      6.      Faktor-faktor yang menimbulkan monopoli
       a.         Perusahaan memiliki sumber daya eksklusif (lain dari yang lain).
      Perusahaan memiliki dan menguasai sumber daya yang tidak dimiliki dan dikuasai perusahaan lain. Ini berarti hanya perusahaan tersebutlah yang bisa menghasilkan barang yang dimaksud. Dengan demikian, hanya perusahaan ini yang bisa menjual produk tersebut dipasar.
       b.        Adanya skala ekonomis.
      Perusahaan yang akan memasuki suatu jenis usaha harus memperhatikan keuntungan yang akan didapat dari operasionalnya. Bila kesempatan terbuka dan peluang mendapat keutungan ada, pengusaha akan membuka usahanya dibidang tersebut. Akan tetapi, meskipun kesempatan memasuki bidang usaha tersebut terbuka lebar, selain perusahaan yang sudah ada, tetapi kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu relatif sangat kecil bahkan mungkin tidak ada karena peluang pasar yang sempit, biaya investasi yang besar dan biaya-biaya tak terduga lainnya.
       c.         Kebijakan pemerintah
      Pemerintah dapat memberikan hak monopoli kepada pengusaha untuk menghasilkan produk tertentu yang dianggap penting bagi pemasukan negara dan mendukung pemasokan pangan bagi masyarakat atau dalam rangka melindungi industri dalam negeri.
       d.        Amanat UUD
      Di Indonesia, UUD 1945 pasal 33 mengamanatkan bahwa negara menguasai segala hal yang menyangkut hajat hidup orang banyak dan mengelolanya agar dapat didistribusikan ke seluruh lapisan masyarakat. Negara menguasai dalam bentuk atau melalui perusahaan negara yang ditunjuk untuk mengelolanya dengan ketentuan harga dan kebijakan pemasaran berada ditangan pemerintah.
      7.      Contoh pasar monopoli
       a.         PT PLN, PDAM, PT Telkom, PT Carrefour Indonesia.
       b.        PT KAI, yang sampai sekarang belum ada pesaing atau perusahaan yang sejenis.

                                                PT TELKOM INDONESIA Tbk

 
A. Sejarah

PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM”, “Perseroan”, atau “Perusahaan”) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.
   
            Pada awalnya di kenal sebagai sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap atau dengan nama “JAWATAN”. Pada tahun 1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel),PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Dan pada tahun 1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional. Pada tanggal 14 November 1995 di resmikan PT. Telekomunikasi Indonesia sebagai nama perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.
            Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.
            Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom Group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan edutainment, termasuk cloud-based and server-based managed services, layanan e-Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya.
      Visi dan Misi
      Visi
      ”Be The King of Digital in The Region”
      Misi
      “Lead Indonesian Digital Innovation and Globalization”
      Corporate Culture :  The Telkom Way
      Basic Belief             :  Always The Best
      Core Values            :  Solid, Speed, Smart
      Key Behaviours      : Imagine, Focus, Action
      Inisiatif Strategis
  • Pusat keunggulan.
  • Fokus pada portofolio dengan pertumbuhan atau value yang tinggi.
  • Percepatan ekspansi internasional.
  • Transformasi biaya.
  • Pengembangan IDN (id-Access, id-Ring, id-Con).
  • Indonesia Digital Solution (“IDS”) – layanan konvergen pada solusi ekosistem digital.
  • Indonesia Digital Platform (“IDP”) – platform enabler untuk pengembangan ekosistem.
  • Eksekusi sistem pengelolaan anak perusahaan terbaik.
  • Mengelola portofolio melalui BoE dan CRO.
  • Meningkatkan sinergi di dalam Telkom Group.
      B. Barang dan Jasa yang ditawarkan
      Berikut penjelasan portofolio bisnis Telkom:
      Telecommunication
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.
      Information
Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).
      Media
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.
      Edutainment
Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.
      Services
Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.
      Sebagai perusahaan telekomunikasi, Telkom Group terus mengupayakan inovasi di sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business. Untuk meningkatkan business value, pada tahun 2012 Telkom Group mengubah portofolio bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment & Service). Untuk menjalankan portofolio bisnisnya, Telkom Group memiliki empat anak perusahaan, yakni PT. Telekomunikasi Indonesia Selular (Telkomsel), PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin), PT. Telkom Metra dan PT. Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel).
Perkembangan PT Telkom di Indonesia

Logo PT Telkom Lama

1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.

1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).

1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.

1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).

1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.

1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.

1989 Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.

1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.

1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.

1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.

1999 Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.

2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.

2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

Dalam meningkatkan usahanya serta memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan masyarakat, PT.Telkom telah membuka kantor-kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat di berbagai regional yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3 Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah & DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur Indonesia.
PT. Telkom Juga mempunyai anak perusahaan seperti, Telkomsel, Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana Duta / GSD, Patrakom, Bangtelindo, PT FINNET Indonesia.

Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi TELKOM:

* Telepon

1. Telepon tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang hingga kini masih menjadi monopoli TELKOM di Indonesia
2. Telkom Flexi, layanan telepon fixed wireless CDMA

Data/Internet

1. TELKOMNet Instan, layanan akses internet dial up
2. TELKOMNet Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan
3. Speedy, layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL
4. e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
5. Solusi Enterprise- INFONET
6. TELKOMLink DINAccess

Sampai dengan 31 Desember 2009, jumlah pelanggan TELKOM telah tumbuh sebesar 21,2% atau menjadi 105,1 juta pelanggan. TELKOM melayani 8,4 juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 15,1 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon seluler.

Sampai dengan 31 Desember 2009, sebagian besar dari saham biasa TELKOM dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik. Saham TELKOM diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange (tanpa tercatat). Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2009 adalah Rp9.450 dengan nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2009 mencapai Rp190.512 miliar atau 9,43% dari kapitalisasi pasar BEI.
            Untuk menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dankonektivitas tanpa putus, TELKOM telah memperluas portofolio bisnisnya yang mencakup telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME). Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi Next Generation Network (NGN) dan memobilisasi sinergi di seluruh jajaran TELKOMGroup, TELKOM dapat mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi dengan memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang lebih baik.
            Pada tahun 2009, laba bersih konsolidasian kami sebesar Rp11.332,1 miliar meningkat 6,7% dibanding tahun 2008 atau 100,8% terhadap target tahun 2009. Sementara itu margin laba bersih kami sebesar 17,5% di tahun 2009 yang merupakan pencapaian 105,4% terhadap target margin laba bersih.
            Prestasi keuangan tersebut didukung oleh kinerja operasional kami yang juga solid. Saat ini kami melayani 105,2 juta pelanggan, dari bisnis seluler, telepon tidak bergerak dan telepon tidak bergerak nirkabel. jumlah tersebut merupakan pencapaian 106% terhadap target perusahaan. Penambahan pelanggan kami dipimpin oleh bisnis seluler yang bertambah 16,34 juta pelanggan atau pencapaian 162% terhadap target perusahaan tahun 2009.

B. Struktur Perusahaan




















BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
            Pasar monopoli adalah suatu keadaan dimana di dalam pasar hanya ada satu penjual sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya. Ini adalah kasus monopoli murni atau pure monopoli. Dalam kenyataan sulit untuk mendapatkan contoh dari suatu perusahaan monopoli murni, di mana sama sekali tidak ada unsur persaingan dari perusahaan lain. Misalnya PT PLN, PDAM, PT KAI.
            PT Telkom Indonesia Tbk merupakan salah satu contoh dari pasar monopoli di Indonesia yang sukses di dalam maupun diluar negeri. PT Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya. Telkom Group mengalami berbagai perkembangan sepanjang masa dalam kurun waktu hingga saat ini.

       B.       Saran
Kami menyarankan kepada pembaca terutama mahasiswa agar lebih memahami tentang pasar monopoli dalam ilmu ekonomi dan juga lebih luas mengetahui tentang ilmu ekonomi.













DAFTAR PUSTAKA

      Boediono. 1982. Ekonomi Mikro, Seri Sinopsis. Yogyakarta: BPFE.
      Putong, Iskandar. 2000. Pengantar Ekonomi Mikro & Makro. Jakarta: Ghalia Indonesia.
      Murni, Asfia. 2013. Ekonomika Mikro. Edisi Kedua. Bandung: Pt Refika Aditama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar