DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR……………………………………………………….. i
DAFTAR
ISI………….……………………………………………………….ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang.......................................................................................
B. Rumusan
Masalah..................................................................................
C. Tujuan....................................................................................................
D. Manfaat..................................................................................................
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pasar
Monopoli
1. Pengertian
pasar monopoli ....................................................................
2. Ciri-ciri
pasar monopoli .........................................................................
3. Kelebihan
pasar monopoli .....................................................................
4. Kelemahan
pasar monopoli ...................................................................
5. Dampak
negatif pasar monopoli ...........................................................
6. Faktor-faktor
yang menimbulkan monopoli ..........................................
7. Contoh
pasar monopoli .........................................................................
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan ...........................................................................................
B. Saran
.....................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu ekonomi adalah salah satu bidang yang senantiasa ada
dan menyertai kehidupan manusia. Dalam pasar ilmu ekonomi dikenal berbagai
macam pasar, baik yang pada prakteknya sering dilihat dalam kenyataan
sehari-hari maupun yang hanya dikenal secara absolut dalam teori. Macam pasar
yang umumnya banyak dipraktekkan adalah monopoli, oligopoli dan pasar
persaingan bebas. sekarang ini, dari kita banyak yang tidak mengetahui tentang
pasar monopoli, oligopoli, dan persaingan bebas. baik dari pengertiannya,
cirri-cirinya, bahkan sampai ke dampak yang diakibatkan oleh ketiga pasar
tersebut. Sebenarnya kegiatan pasar tersebut baik monopoli, oligopoli, maupun
persaingan bebas itu sendiri bisa kita jumpai di berbagai negara yang menganut
sistem tersebut. Tentunya kegiatan dari sistem yang di pilih oleh negara itu
sendiri juga berpengaruh pada perekonomian suatu negara tersebut.
B.
Rumusan
Masalah
1. Apa pengertian pasar monopoli
dan ciri-cirinya.?
2. Bagaimana ciri-ciri pasar
monopoli.?
3. Apa kelebihan dan
kelemahan pasar monopoli.?
4. Apa saja faktor-faktor yang
mempengaruhi pasar monopoli.?
5. Apa saja contoh yang
termasuk dalam pasar monopoli.?
C. Tujuan
1. Sebagai bahan kajian bagi
para mahasiswa mengenal lebih dalam mengenai pasar monopoli dalam ilmu ekonomi.
2. Sebagai kajian untuk
mengetahui pengertian, ciri-ciri, kelebihan dan kelemahan, factor-faktor yang
mempengaruhi, serta contoh bentuk pasar monopoli.
D. Manfaat
1. Memberikan informasi dan
pengetahuan kepada mahasiswa tentang pasar monopoli dalam ilmu ekonomi.
2. Memberikan pembahasan tentang
definisi pasar monopoli.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pasar Monopoli
1. Pengertian
Pasar monopoli yaitu dimana
hanya terdapat satu penjual yang menguasai perdagangan barang dan jasa,
sehingga pembeli tidak dapat mendapatkan subsitusinya. Dalam pasar ini tidak
ada pesaing yang dapat masuk, yang menyebabkannya adalah sumber daya kunci
dikuasai oleh suatu perusahaan tunggal, pemerintah memberikan hak eksklusif
kepada sebuah perusahaan tunggal untuk memproduksi dan menjual barang tertentu
dan biaya-biaya produksi menjadi lebih efisien jika hanya ada satu produsen
tunggal yang membuat produk itu dari banyaknya perusahan.
2. Ciri-ciri pasar monopoli
a.
Hanya ada satu
penjual dan banyak pembeli.
b.
Tidak ada
perusahaan yang dapat membuat barang subsitusi yang sempurna.
c.
Rintangan cukup
kuat untuk masuk ke pasar monopoli.
d.
Pembeli tidak
punya pilihan lain dalam membeli barang.
e.
Keuntungan hanya
terpusat pada satu perusahaan.
f.
Hanya ditentukan
oleh perusahaan.
3. Kelebihan pasar monopoli
a. Keuntungan penjual cukup tinggi.
b. Untuk produk yang menguasai hajat hidup orang, biasanya
diatur pemerintah.Ini menguntungkan
konsumen karena penjual tidak dapat menentukan harga dengan semaunya.
4. Kelemahan pasar monopoli
a.
Pembeli tidak
ada pilihan lain untuk membeli barang.
b.
Keuntungan hanya
terpusat pada satu perusahaan.
c.
Terjadi
eksploitasi pembeli.
5. Dampak negatif pasar monopoli
a.
Timbulnya
ketidakstabilan harga.
b.
Kecilnya volume
produksi menimbulkan adanya biaya sosial yaitu biaya yang ditanggung oleh
masyarakat.
c.
Adanya unsur
ketidakadilan sebab monopoli akan menekan biaya produksi serendah-rendahnya
pada pasar faktor produksi dan dengan harga tinggi di pasar barang.
d.
Kepentingan umum
banyak diabaikan, sebab orientasi usahanya hanya didasarkan untung rugi saja.
6. Faktor-faktor yang menimbulkan
monopoli
a.
Perusahaan
memiliki sumber daya eksklusif (lain dari yang lain).
Perusahaan memiliki dan menguasai sumber
daya yang tidak dimiliki dan dikuasai perusahaan lain. Ini berarti hanya
perusahaan tersebutlah yang bisa menghasilkan barang yang dimaksud. Dengan
demikian, hanya perusahaan ini yang bisa menjual produk tersebut dipasar.
b.
Adanya skala
ekonomis.
Perusahaan yang akan memasuki suatu jenis
usaha harus memperhatikan keuntungan yang akan didapat dari operasionalnya.
Bila kesempatan terbuka dan peluang mendapat keutungan ada, pengusaha akan
membuka usahanya dibidang tersebut. Akan tetapi, meskipun kesempatan memasuki
bidang usaha tersebut terbuka lebar, selain perusahaan yang sudah ada, tetapi
kemungkinan untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu relatif sangat
kecil bahkan mungkin tidak ada karena peluang pasar yang sempit, biaya
investasi yang besar dan biaya-biaya tak terduga lainnya.
c.
Kebijakan
pemerintah
Pemerintah dapat memberikan hak monopoli
kepada pengusaha untuk menghasilkan produk tertentu yang dianggap penting bagi
pemasukan negara dan mendukung pemasokan pangan bagi masyarakat atau dalam
rangka melindungi industri dalam negeri.
d.
Amanat UUD
Di Indonesia, UUD 1945 pasal 33
mengamanatkan bahwa negara menguasai segala hal yang menyangkut hajat hidup
orang banyak dan mengelolanya agar dapat didistribusikan ke seluruh lapisan
masyarakat. Negara menguasai dalam bentuk atau melalui perusahaan negara yang
ditunjuk untuk mengelolanya dengan ketentuan harga dan kebijakan pemasaran
berada ditangan pemerintah.
7. Contoh pasar monopoli
a.
PT PLN, PDAM, PT
Telkom, PT Carrefour Indonesia.
b.
PT KAI, yang
sampai sekarang belum ada pesaing atau perusahaan yang sejenis.
PT TELKOM INDONESIA Tbk
A. Sejarah
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk. (“TELKOM”, “Perseroan”, atau “Perusahaan”) adalah penyedia layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia. TELKOM menyediakan layanan InfoComm, telepon tidak bergerak kabel (fixed wireline) dan telepon tidak bergerak nirkabel (fixed wireless), layanan telepon seluler, data dan internet, serta jaringan dan interkoneksi, baik secara langsung maupun melalui anak perusahaan.
Pada awalnya di kenal sebagai sebuah badan usaha swasta
penyedia layanan pos dan telegrap atau dengan nama “JAWATAN”. Pada tahun 1961
Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN
Postel),PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos &
Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi). Dan pada tahun
1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi
(Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun
internasional. Pada tanggal 14 November 1995 di resmikan PT. Telekomunikasi
Indonesia sebagai nama perusahaan telekomunikasi terbesar di Indonesia.
Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.
Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire line), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile service), data/internet serta jasa multimedia lainnya.
Telkom Group adalah satu-satunya BUMN telekomunikasi
serta penyelenggara layanan telekomunikasi dan jaringan terbesar di Indonesia.
Telkom Group melayani jutaan pelanggan di seluruh Indonesia dengan rangkaian
lengkap layanan telekomunikasi yang mencakup sambungan telepon kabel tidak
bergerak dan telepon nirkabel tidak bergerak, komunikasi seluler, layanan
jaringan dan interkoneksi serta layanan internet dan komunikasi data. Telkom
Group juga menyediakan berbagai layanan di bidang informasi, media dan
edutainment, termasuk cloud-based and server-based managed services, layanan
e-Payment dan IT enabler, e-Commerce dan layanan portal lainnya.
Visi dan
Misi
Visi
”Be The King
of Digital in The Region”
Misi
“Lead Indonesian
Digital Innovation and Globalization”
Corporate
Culture : The Telkom Way
Basic Belief
: Always The Best
Core Values :
Solid, Speed, Smart
Key Behaviours :
Imagine, Focus, Action
Inisiatif
Strategis
- Pusat keunggulan.
- Fokus pada portofolio dengan pertumbuhan atau value yang tinggi.
- Percepatan ekspansi internasional.
- Transformasi biaya.
- Pengembangan IDN (id-Access, id-Ring, id-Con).
- Indonesia Digital Solution (“IDS”) – layanan konvergen pada solusi ekosistem digital.
- Indonesia Digital Platform (“IDP”) – platform enabler untuk pengembangan ekosistem.
- Eksekusi sistem pengelolaan anak perusahaan terbaik.
- Mengelola portofolio melalui BoE dan CRO.
- Meningkatkan sinergi di dalam Telkom Group.
B. Barang dan
Jasa yang ditawarkan
Berikut
penjelasan portofolio bisnis Telkom:
Telecommunication
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.
Telekomunikasi merupakan bagian bisnis legacy Telkom. Sebagai ikon bisnis perusahaan, Telkom melayani sambungan telepon kabel tidak bergerak Plain Ordinary Telephone Service (”POTS”), telepon nirkabel tidak bergerak, layanan komunikasi data, broadband, satelit, penyewaan jaringan dan interkoneksi, serta telepon seluler yang dilayani oleh Anak Perusahaan Telkomsel. Layanan telekomunikasi Telkom telah menjangkau beragam segmen pasar mulai dari pelanggan individu sampai dengan Usaha Kecil dan Menengah (“UKM”) serta korporasi.
Information
Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).
Layanan informasi merupakan model bisnis yang dikembangkan Telkom dalam ranah New Economy Business (“NEB”). Layanan ini memiliki karakteristik sebagai layanan terintegrasi bagi kemudahan proses kerja dan transaksi yang mencakup Value Added Services (“VAS”) dan Managed Application/IT Outsourcing (“ITO”), e-Payment dan IT enabler Services (“ITeS”).
Media
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.
Media merupakan salah satu model bisnis Telkom yang dikembangkan sebagai bagian dari NEB. Layanan media ini menawarkan Free To Air (“FTA”) dan Pay TV untuk gaya hidup digital yang modern.
Edutainment
Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.
Edutainment menjadi salah satu layanan andalan dalam model bisnis NEB Telkom dengan menargetkan segmen pasar anak muda. Telkom menawarkan beragam layanan di antaranya Ring Back Tone (“RBT”), SMS Content, portal dan lain-lain.
Services
Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.
Services menjadi salah satu model bisnis Telkom yang berorientasi kepada pelanggan. Ini sejalan dengan Customer Portfolio Telkom kepada pelanggan Personal, Consumer/Home, SME, Enterprise, Wholesale, dan Internasional.
Sebagai
perusahaan telekomunikasi, Telkom Group terus mengupayakan inovasi di
sektor-sektor selain telekomunikasi, serta membangun sinergi di antara seluruh
produk, layanan dan solusi, dari bisnis legacy sampai New Wave Business. Untuk
meningkatkan business value, pada tahun 2012 Telkom Group mengubah portofolio
bisnisnya menjadi TIMES (Telecommunication, Information, Media Edutainment
& Service). Untuk menjalankan portofolio bisnisnya, Telkom Group memiliki
empat anak perusahaan, yakni PT. Telekomunikasi Indonesia Selular (Telkomsel),
PT. Telekomunikasi Indonesia International (Telin), PT. Telkom Metra dan PT.
Daya Mitra Telekomunikasi (Mitratel).
Logo PT Telkom Lama
1882 sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan telegrap dibentuk pada masa pemerintahan kolonial Belanda.
1906 Pemerintah Kolonial Belanda membentuk sebuah jawatan yang mengatur layanan pos dan telekomunikasi yang diberi nama Jawatan Pos, Telegrap dan Telepon (Post, Telegraph en Telephone Dienst/PTT).
1945 Proklamasi kemerdekaan Indonesia sebagai negara merdeka dan berdaulat, lepas dari pemerintahan Jepang.
1961 Status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Telekomunikasi (PN Postel).
1965 PN Postel dipecah menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro), dan Perusahaan Negara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
1974 PN Telekomunikasi disesuaikan menjadi Perusahaan Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi nasional maupun internasional.
1980 PT Indonesian Satellite Corporation (Indosat) didirikan untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
1989 Undang-undang nomor 3/1989 tentang Telekomunikasi, tentang peran serta swasta dalam penyelenggaraan telekomunikasi.
1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero) Telekomunikasi Indonesia berdasarkan PP no.25 tahun 1991.
1995 Penawaran Umum perdana saham TELKOM (Initial Public Offering/IPO) dilakukan pada tanggal 14 November 1995. sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), New York Stock Exchange (NYSE) dan London Stock Exchange (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa pencatatan (Public Offering Without Listing/POWL) di Tokyo Stock Exchange.
1996 Kerja sama Operasi (KSO) mulai diimplementasikan pada 1 Januari 1996 di wilayah Divisi Regional I Sumatra – dengan mitra PT Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo); Divisi Regional III Jawa Barat dan Banten – dengan mitra PT Aria West International (AriaWest); Divisi Regional IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta – dengan mitra PT Mitra Global Telekomunikasi Indonesia (MGTI); Divisi Regional VI Kalimantan – dengan mitra PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra); dan Divisi Regional VII Kawasan Timur Indonesia – dengan mitra PT Bukaka Singtel.
1999 Undang-undang nomor 36/1999, tentang penghapusan monopoli penyelenggaraan telekomunikasi.
2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di Indonesia, yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan silang antara TELKOM dengan Indosat. Dengan transaksi ini, TELKOM menguasai 72,72% saham Telkomsel. TELKOM membeli 90,32% saham Dayamitra dan mengkonsolidasikan laporan keuangan Dayamitra ke dalam laporan keuangan TELKOM.
2002 TELKOM membeli seluruh saham Pramindo melalui 3 tahap, yaitu 30% saham pada saat ditandatanganinya perjanjian jual-beli pada tanggal 15 Agustus 2002, 15% pada tanggal 30 September 2003 dan sisa 55% saham pada tanggal 31 Desember 2004. TELKOM menjual 12,72% saham Telkomsel kepada Singapore Telecom, dan dengan demikian TELKOM memiliki 65% saham Telkomsel. Sejak Agustus 2002 terjadi duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Dalam meningkatkan usahanya serta memberikan proteksi yang sesuai dengan keinginan masyarakat, PT.Telkom telah membuka kantor-kantor Cabang dan Perwakilan yang terdapat di berbagai regional yang terdiri dari : 7 DIVRE yaitu Divre 1 Sumatera, Divre 2 Jakarta, Divre 3 Jawa Barat, Divre 4 Jawa Tengah & DI.Yogyakarta, Divre 5 Jawa Timur, Divre 6 Kalimantan, Divre 7 Kawasan Timur Indonesia.
PT. Telkom Juga mempunyai anak perusahaan seperti, Telkomsel, Telkomvision/Indonusa, Infomedia, Graha Sarana Duta / GSD, Patrakom, Bangtelindo, PT FINNET Indonesia.
Berikut adalah beberapa layanan telekomunikasi TELKOM:
* Telepon
1. Telepon tetap (PSTN), layanan telepon tetap yang hingga kini masih menjadi monopoli TELKOM di Indonesia
2. Telkom Flexi, layanan telepon fixed wireless CDMA
Data/Internet
1. TELKOMNet Instan, layanan akses internet dial up
2. TELKOMNet Astinet, layanan akses internet berlangganan dengan fokus perusahaan
3. Speedy, layanan akses internet dengan kecepatan tinggi (broad band) menggunakan teknologi ADSL
4. e-Business (i-deal, i-manage, i-Settle, i-Xchange, TELKOMWeb Kiostron, TELKOMWeb Plazatron)
5. Solusi Enterprise- INFONET
6. TELKOMLink DINAccess
Sampai dengan 31 Desember 2009, jumlah pelanggan TELKOM telah tumbuh sebesar 21,2% atau menjadi 105,1 juta pelanggan. TELKOM melayani 8,4 juta pelanggan telepon tidak bergerak kabel, 15,1 juta pelanggan telepon tidak bergerak nirkabel, dan 81,6 juta pelanggan telepon seluler.
Sampai dengan 31 Desember 2009, sebagian besar dari saham biasa TELKOM dimiliki oleh Pemerintah Republik Indonesia dan sisanya dimiliki oleh pemegang saham publik. Saham TELKOM diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (“BEI”), New York Stock Exchange (“NYSE”), London Stock Exchange (“LSE”) dan Tokyo Stock Exchange (tanpa tercatat). Harga saham TELKOM di BEI pada akhir Desember 2009 adalah Rp9.450 dengan nilai kapitalisasi pasar saham TELKOM pada akhir tahun 2009 mencapai Rp190.512 miliar atau 9,43% dari kapitalisasi pasar BEI.
Untuk menghadapi tantangan dengan semakin meningkatnya kebutuhan akan mobilitas dankonektivitas tanpa putus, TELKOM telah memperluas portofolio bisnisnya yang mencakup telekomunikasi, informasi, media dan edutainment (TIME). Dengan meningkatkan infrastruktur, memperluas teknologi Next Generation Network (NGN) dan memobilisasi sinergi di seluruh jajaran TELKOMGroup, TELKOM dapat mewujudkan dan memberdayakan pelanggan ritel dan korporasi dengan memberikan kualitas, kecepatan, kehandalan dan layanan pelanggan yang lebih baik.
Pada tahun 2009, laba bersih konsolidasian kami sebesar Rp11.332,1 miliar meningkat 6,7% dibanding tahun 2008 atau 100,8% terhadap target tahun 2009. Sementara itu margin laba bersih kami sebesar 17,5% di tahun 2009 yang merupakan pencapaian 105,4% terhadap target margin laba bersih.
Prestasi keuangan tersebut didukung oleh kinerja
operasional kami yang juga solid. Saat ini kami melayani 105,2 juta pelanggan,
dari bisnis seluler, telepon tidak bergerak dan telepon tidak bergerak
nirkabel. jumlah tersebut merupakan pencapaian 106% terhadap target perusahaan.
Penambahan pelanggan kami dipimpin oleh bisnis seluler yang bertambah 16,34
juta pelanggan atau pencapaian 162% terhadap target perusahaan tahun 2009.
B. Struktur Perusahaan
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasar
monopoli adalah suatu keadaan dimana di dalam pasar hanya ada satu penjual
sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya. Ini adalah kasus monopoli
murni atau pure monopoli. Dalam kenyataan sulit untuk mendapatkan contoh dari
suatu perusahaan monopoli murni, di mana sama sekali tidak ada unsur persaingan
dari perusahaan lain. Misalnya PT PLN, PDAM, PT KAI.
PT Telkom Indonesia Tbk merupakan
salah satu contoh dari pasar monopoli di Indonesia yang sukses di dalam maupun
diluar negeri. PT Telkom menyediakan jasa telepon tetap kabel (fixed wire
line), jasa telepon tetap nirkabel (fixed wireless), jasa telepon bergerak (mobile
service), data/internet serta jasa multimedia lainnya. Telkom Group mengalami
berbagai perkembangan sepanjang masa dalam kurun waktu hingga saat ini.
B.
Saran
Kami menyarankan kepada pembaca terutama mahasiswa agar
lebih memahami tentang pasar monopoli dalam ilmu ekonomi dan juga lebih luas
mengetahui tentang ilmu ekonomi.
DAFTAR PUSTAKA
Boediono. 1982. Ekonomi Mikro, Seri
Sinopsis. Yogyakarta: BPFE.
Putong, Iskandar. 2000. Pengantar
Ekonomi Mikro & Makro. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Murni, Asfia. 2013. Ekonomika Mikro.
Edisi Kedua. Bandung: Pt Refika Aditama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar